Search This Blog

Friday, November 19, 2010

Bahaya Aerosol



" AEROSOL " adalah satu diantara banyak gas yang mengganggu lapisan ozon dan kesehatan , namun penggunaan aerosol di masyarakat masih sangat banyak dan diperlukan .

Gas aerosol biasanya dimasukkan dalam kaleng dan dibuat sebagi penekan seperti cat di " PYLOX " .

Gas aerosol jika terlalu banyak terhirup oleh kita , maka gas gas tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti paru-paru basah dan radang pernafasan .
Namu bahaya gas aerosol tidak hanya itu , jika gas tersebut disimpan di suhu 38 derajat celcius atau 100 derajat fahrenheit , maka gas tersebut akan meledak seperti pada gambar dibawah ini



Tidak haya itu bahaya yang dibrikan oleh sekalen aerosol , namun gas aerosol juga dapat melubangi lapisan ozon bumi kita , jika lapisan ozon bumi kita menipis atau terlubangi maka bencana " GLOBAL WARMING "
akan terjadi pada bumi kita ini .
Maka masyarakat luas dan produsen-produsen yang masih menggunakan gas aerosol di kesehariannya , diharap maengurangi pemakaian gas tersebut namun jika bisa , gas tersebut diganti dengan gas yang lebih tidak berbahaya dari gas aerosol .
Satu pesan dari saya " STOP GLOBAL WARMING " .

11 comments:

  1. http://www.informaworld.com/smpp/title~db=all~content=g777854354

    ReplyDelete
  2. Dengan kenaikan dalam penggunaan batubara untuk pembangkit tenaga listrik, terdapat kekhawatiran tentang emisi atmosfer terkait dengan batubara. pembakaran Batubara adalah sumber utama partikulat emisi ke atmosfer. Emisi partikel halus dalam berbagai ukuran diameter 0,1-5 pm reiatively lama di
    atmosfer dalam waktu tinggal dan dapat mempengaruhi kesehatan dan visibilitas. Partikel-partikel ini adalah yang paling sulit untuk mengumpulkan data dengan cara pengumpulan konvensional peralatan (Burchard, 1974; Shannon, 1974).
    Ada bukti pengayaan atau preferensial kadar unsur beracun jejak tertentu (Misalnya, As, Se, Sb, Zn) dalam pecahan yang lebih bagus dari
    pembakaran aerosol (Davison et al, 1974.;Kaakinen et al, 1975;. Ondov et al, 1979a, b.;Smith et al, 1979a., B).

    ReplyDelete
  3. http://www.informaworld.com/smpp/quicksearch~db=all?quickterm=aerosol+mechanism&searchtype=

    ReplyDelete
  4. http://pdfserve.informaworld.com/47862__713671323.pdf

    ReplyDelete
  5. Pa, untuk dampak positif dan negatif dari Aerosol dalam kehidupan kita tuh pa???

    ReplyDelete
  6. Pemanasan Global mempengaruhi perubahan iklim yang mempunyai dampak kurang baik terhadap pertanian di Indonesia, a.l. mempengaruhi Pola Tanam. Dengan kenaikan permukaan laut, akan berpengaruh terhadap varietas tanaman. Ada varietas yang tahan dan ada yang tidak tahan terhadap garam, demikian disampaikan Prof. Dr. Ir. Irsal Las, Ka. Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Dep. Pertanian yang didampingi Drs. Suroso Hadianto, Kepala Pusat Sistem Data dan Informasi Klimatologi dan Kwalitas Udara, BMKG, pada talkshow Iptek Talk di TVRI, Rabu, 31 Desember 2008, pkl. 17.00 - 17.30 WIB dengan topik "Dampak Pemanasan Global dan Perubahan Pola Tanam".

    Menurut Drs. Suroso, pemanasan global merupakan dampak dari gas rumah kaca yang mengakibatkan menghangatnya permukaan bumi sehingga bumi memanas. Pemanasan global ini mengubah unsur-unsur iklim sehingga iklim dunia juga berubah. Temperatur rata-rata Indonesia juga mengalami peningkatan setiap tahunnya.
    Suroso menjelaskan, Indonesia memiliki variasi pola iklim; ada pola ekuatorial, pola monsun dan pola lokal. Untuk keseluruhan jumlah pola iklim, Indonesia memiliki 273 pola dengan keterangan 200 pola termasuk ke dalam pola monsun dan 73 sisanya termasuk ke dalam pola ekuatorial dan pola lokal.

    Prof. Irsal Las, mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu korban dari pemanasan global karena berpengaruh pada pola tanam. Perubahan iklim dunia juga mengakibatkan perubahan musim di Indonesia yang merupakan ancaman serius terhadap produktifitas pertanian. Salah satu cara yang dilakukan sektor pertanian untuk mengurangi pemanasan global adalah mengosongkan lahan dengan tidak membakarnya. Jadi pengosongan lahan dilakukan dengan cara menebang atau mencabut pohonannya, tapi tidak dengan membakarnya. Karena asap atau panas yang timbul dari proses pembakaran itu melepas gas rumah kaca. Hal ini merupakan salah satu mitigasi untuk memperlambat atau menurunkan gas rumah kaca.

    Petani diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan musim yang seringkali terjadi tidak terduga dengan menerapkan pola tanam yang dinamis mengikuti musim yang berlangsung pada saat itu. Untuk itu, BMKG mengadakan sosialisasi informasi kepada masyarakat melalui Pemerintah Daerah dan dinas-dinas di daerah tentang prakiraan iklim atau musim yang kemudian diberitahukan kepada penyuluh untuk disebarluaskan ke para petani.
    Dalam skala periodik akan didiskusikan bersama yang akhirnya akan bisa menyesuaikan pola tanam. Karena aspek perilaku masyarakat sangat penting dalam pola tanam.

    ReplyDelete
  7. Ozon adalah atom oksigen bebas, yang terdapat diatas atmosfir bumi. Lapisan ozon berfungsi sebagai filter dan shelter bagi seluruh isi planet dunia : manusia, binatang dan tumbuhan terhadap radiasi sinar ultraviolet-B (UV-B) yang sangat berbahaya.

    Bahaya radiasi UV-B antara lain menimbulkan kanker kulit melanoma maligna, juga meniadakan fungsi vaksinasi. Penyakit yang dapat dihindari dengan vaksinasi akan muncul meski telah divaksin akibat radiasi UV-B seperti : TBC, campak, cacar air, herpes, malaria, kusta, infeksi jamur/candidiasis dan investasi parasit seperti leishmaniasis. Terakhir, UV-B juga penyebab terutama kebutaan akibat katarak.

    Lapisan ozon berada dilapisan stratosfer, pada ketinggian 18-45 km dari permukaan bumi. Penelitian US Environmental Protection menyatakan bahwa penipisan satu persen(1%) saja dari lapisan ozon akan meningkatkan angka penderita katarak sebesar 100 ribu-150 ribu kasus. Dan bila penipisan lapisan ozon terus berlangsung, maka angka tersebut akan semakin meningkat pula. WHO telah mencatat, bahwa katarak merupakan penyebab kebutaan pada 17 juta kasus ‘blindness’ diseluruh dunia.

    Adapun bahan kimia yang dianggap sebagai perusak ozon (BPO) seperti : Chloro Fluoro Carbon (CFC)/ freon, Carbon Tetrachloride (CCl4), Methyl Chloroform, dan Methyl Bromide yang banyak digunakan sebagai unsur pembuatan pestisida.

    Lantas, bagaimana upaya seluruh masyarakat penghuni dunia ini untuk mengurangi BPO? Beberapa cara yang dapat mengurangi BPO, seperti : jangan merokok. Sebab pada rokok dengan kadar tar yang rendah, sebagai ganti tar digunakan CFC untuk pengembang. Perusahaan rokok berlomba menurunkan kadar tar demi mengurangi dampak terhadap kesehatan, namun efek sampingnya berupa penipisan lapisan ozon akibat tingginya CFC. Selanjutnya gunakan pendingin ruangan dan lemari es yang non-CFC. Lalu alat penyemprot, seperti aerosol obat nyamuk dan parfum spray gunakan yang non-CFC. Kemudian mengurangi penggantian jok mobil, sofa, kasur busa, sol sepatu dan termos es, dimana kesemuanya itu menggunakan pengembang BPO.

    ReplyDelete
  8. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change Working Group yang dirilis April 2007, memprediksikan suhu/temperature global yang akan meningkat 4 derajat ada akhir abad 21 dibanding akhir abad ke 20. Polusi yang diakibatkan angkutan darat memberikan kontribusi gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), hidro karbon (HC), karbon monoksida (CO) dan debu. Polusi tidak hanya mengancam kelestarian lingkungan hidup, namun juga memberikan dampak buruk terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia.

    ReplyDelete
  9. Tingginya angka pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor menarik perhatian Dr. Muhammad Nur, D.E.A., seorang doktor bidang Fisika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk melakukan penelitian dan menciptakan knalpot antipolusi berteknologi plasma sejak tahun 1998 hingga tahun 2004. Teknologi ini diharapkan menjawab tuntutan Clean Development Mechanism (CDM) dari PBB, dimana kota-kota besar di dunia juga menerapkan program Urban Air Quality sebagai cara menerapkan berbagai standard dan peraturan emisi gas buang, baik peralatan mesin bersifat statis maupun alat transportasi. Program UAQ ini berlakukan di 10 kota besar di Indonesia akan berlangsung sampai tahun 2010.

    Knalpot plasma ini berdasarkan uji coba yang sudah dilakukan mampu mereduksi gas buang seperti senyawa CO2 hingga 70 persen, CO 93 persen, dan HC mencapai 70 persen. Karena gas buang beracun yang direduksi sangat tinggi, maka kadar oksigen yang sangat dibutuhkan makhluk hidup dapat naik hingga 50 persentase.

    ReplyDelete
  10. Cara kerja knalpot plasma

    Ketika gas-gas emisi ini dilewatkan dalam sistem reaktor, semuanya dibangkitkan menjadi plasma. Plasma ini adalah gas yang terionisasi dan kemudian ada yang menjadi radikal bebas maupun atom yang secara fisis telah tereksistasi. Sehingga ketika gas tersebut keluar dari reaktor sudah menjadi sesuatu yang baru dan tak lagi bersifat polutan, yaitu debu halus padatan aerosol yang menurut kami menjadi amonium karbonat dan amonium sulfat. Knalpot ini mampu mengubah polutan atau gas emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor menjadi senyawa baru yang netral dan tidak berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Secara teknis, knalpot antipolusi ditempatkan sebuah reaktor plasma di dalam knalpot kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil. Reaktor ini akan mengubah fase gas menjadi fase plasma. Plasma sendiri mengandung banyak ion radikal bebas di dalam reactor plasma yang dalam waktu singkat akan saling bereaksi. Hasil reaksi inilah yang kemudian berubah menjadi senyawa baru yang netral dan aerosol.

    ReplyDelete
  11. Pa, kalau kita sedikit jabarkan dibagian kimianya kira2 nyambung tidak???

    Mosi : "Penggunaan Aerosol dalam Tekhnologi dan Kehidupan Sehari Hari"

    ReplyDelete